SEJARAH
Sejarah Paguyuban Manunggal Karso kondisi awal pada lahan yang menjadi permukian adalah bantaran sungai gajahwong, yang mana pada waktu itu berupa tanah garapan yang berisi tanaman keras seperti pohon wadang,sukun, dan bambu.
Pada tahun 1987 berdiri satu bangunan tempat tinggal yang dihuni oleh bapak Mardi Wiyono yang sekarang menjadi sesepuh di Paguyuban Manunggal Karso. Seiring berjalannya waktu, bertambah pula bangunan dan jumlah penduduk dilahan tersebut.
Setelah terjadi gempa pada tahun 2006 wilayah bantaran menjadi tempat lahan pembungan puing-puing bangunan dampak dari bencana gempa bumi yang telah meluluhlantakan beberapa bangunan yang berada di atasnya. Pada pertengahan 2011 kepengurusan baru mulai ditata dan menjadi lebih baik pada tahun 2012. Dan akhirnya dibentuklah Paguyuban manunggal karso yang diresmikan pada tanggal 30 april 2012 sekaligus menjadi ulang tahun paguyuban Manunggal Karso.
Setelah terjadi gempa pada tahun 2006 wilayah bantaran menjadi tempat lahan pembungan puing-puing bangunan dampak dari bencana gempa bumi yang telah meluluhlantakan beberapa bangunan yang berada di atasnya. Pada pertengahan 2011 kepengurusan baru mulai ditata dan menjadi lebih baik pada tahun 2012. Dan akhirnya dibentuklah Paguyuban manunggal karso yang diresmikan pada tanggal 30 april 2012 sekaligus menjadi ulang tahun paguyuban Manunggal Karso.